1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan di TK Al Falah adalah model pembelajaran berdasarkan sentra dengan sistem Moving Class.
Model pembelajaran sentra adalah pendekatan yang dalam proses pembelajarannya dilakukan di dalam “lingkaran“ (circle time) dan sentra bermain. Lingkaran adalah saat dimana guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain. Lingkungan main adalah zona atau area bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang. Setiap sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain yaitu bermain sensorimotor atau fungsional, bermain peran dan bermain konstruksi (membangun pemikiran anak).
Bermain sensorimotor adalah menangkap rangsangan melalui penginderaan dan menghasilkan gerakan sebagai reaksinya. Anak belajar melalui panca inderanya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Bermain peran terdiri dari bermain peran makro (besar) dan bermain peran mikro/kecil (bermain simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi, atau bermain drama). Anak bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang telah dimilikinya.
Bermain konstruktif menunjukkan kemampuan anak untuk mewujudkan pikiran, ide, dan gagasannya menjadi sebuah karya nyata. Ada dua jenis bermain konstruktif yaitu bermain konstruktif sifat cair (air, pasir, spidol dan lain-lain) dan bermain konstruktif terstruktur (balok-balok, lego dan lain-lain).
TK Al Falah membuka 6 sentra yaitu:
A. SENTRA AKHLAK-IBADAH (IslamicCenter)
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan Al Islam, dengan tujuan anak lebih mengenal hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan yang berkaitan dengan akhlaq dan ibadah dalam Islam.
Adapun materi yang ada pada sentra ini adalah :
· Keimanan (Rukun Iman, rukun Islam),
· Pengenalan gerakan Shalat dan wudhu dengan benar,
· Do’a Shalat, Do’a harian, surat pendek dan hadits pilihan.
· Tata cara berakhlaq kepada Allah SWT dan sesama.
· Pengenalan hadits-hadits pilihan beserta artinya.
· Mengurus diri sendiri, disiplin dan tanggung jawab.
· Berani dan menunjukkan rasa percaya diri.
Diharapkan dari sentra ini dapat tertanamnya perilaku akhlaqul karimah, senang menjalankan perintah agama.
B. SENTRA SAINS DAN OLAH TUBUH (Science and Sport Center)
Meliputi:
· Kemampuan menggerakkan jari tangan untuk kelenturan, kekuatan ototdan koordinasi.
· Kemampuan untuk menggerakkan lengan untuk kelenturan otot dan koordinasi.
· Kemampuan menggerakkan badan dan kaki dalam rangka keseimbangan kekuatan dan koordinasi serta optimalnya proses perkembangan motoric kasar anak.
· Melakukan pengamatan dan percobaan sederhana benda-benda sekitar.
· Mengenal konsep sains sederhana.
Diharapkan dari sentra ini anak dapat mengembangkan seluruh kemampuan motorik kasar dan dapat melakukan percobaan sederhana serta menceritakan dengan bahasa yang dapat dipahami.
C. SENTRA KREATIVITAS (Creativity Center )
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman sensori motor dalam rangka meguatkan jari untuk persiapan menulis sekaligus mengenalkan sains dan melatih anak untuk mampu melakukan percobaan sederhana.
Adapun materi yang ada pada sentra ini adalah :
1. Kemampuan menciptakan sesuatu dengan berbagai media.
2. Pengembangan sensori motor halus, meliputi: menggambar sederhana, menggunting, melipat, dll.
3. Kemampuan mewarnai sederhana.
4. Kemampuan menciptakan sesuatu dengan berbagai media.
Diharapkan dari sentra ini anak dapat terstimulasi aspek motorik halusnya secara optimal dan mampu menghasilkan karya seni yang ia sukai. Serta mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media.
D. SENTRA KONSTRUKSI (Construction Center)
Tempat untuk mempresentasikan ide kedalam bentuk nyata (bangunan). Disentra ini anak dapat memainkan balok yang terdiri dari berbagai bentuk geometri dan aksesoris yang ada, serta mempresentasikan maksud dari karya yang telah dibuatnya.
Adapun materi yang ada di sentra ini meliputi :
1. Pengenalan konsep bentuk geometri.
2. Pengenalan konsep ukuran.
3. Pengenalan konsep ruang.
4. Pengenalan konsep posisi
5. Pengenalan konsep matematika sederhana.
Diharapkan dari sentra balok ini anak dapat membuat bangunan untuk mengenal dimensi ruang dan ukuran melalui balok yang tersedia.
E. SENTRA KEAKSARAAN (Literacy Center)
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman keaksaraan. Di sentra ini anak di fasilitasi dengan permainan yang mendukung pengalaman baca, tulis, hitung dengan cara yang menyenangkan melalui pilihan kegiatan yang diminati oleh anak
Adapun materi yang ada di sentra ini meliputi :
1. Kemampuan mendengar dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa, dan mengucapkannya dengan lafal yang benar.
2. Kemampuan mendengar dan memahami kata dan kalimat sederhana serta mengkomunikasikannya.
3. Kemampuan berkomunikasi/bicara lancar secara lisan dengan lafal yang benar.
4. Memiliki perbendaharaan kata yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari–hari.
5. kemampuan memahami bahwa ada hubungan antara bahasa lisan dengan bahasa tulisan (pra membaca).
Diharapkan dari sentra persiapan ini, anak mampu berpikir runtut, teratur, dapat mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol–simbol yang melambangkan, untuk persiapan serta menumbuhkan sikap senang membaca dan menulis.
F. SENTRA Main Peran (Role Play Center)
Tempat bermain sambil belajar dimana anak dapat mengembangkan daya imajinasi dan mengekspresikan perasaan. Penekanan sentra ini terletak pada alur cerita sehingga anak terbiasa untuk berpikir secara sistematis.
Adapun materi yang ada pada sentra ini adalah :
1. Kemampuan melakukan dramatisasi secara sederhana.
2. Menampilkan sajak sederhana dan percakapan dengan teman sebaya.
3. Kemampuan melakukan gerakan pantomim.
Diharapkan dari sentra karakter ini anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekitar, mengembangkan kemampuan bahasa secara optimal dan mengekspresikan diri melalui bermain peran.
Dalam mengoptimalkan perkembangan anak di sentra, yang perlu diperhatikan adalah densitas dan intensitas.
· Densitas: Pemberian pengalaman main dengan memberi keragaman/pilihan kegiatan main.
· Intensitas: Pengulangan pengalaman main dengan memberi kesempatan mengulangi kegiatan untuk meningkatkan kemampuan anak.
Untuk membangun konsep dan memberikan gagasan pada peserta didik dalam model pembelajaran sentra, guru memberikan 4 pijakan. Pijakan (scaffolding process) adalah dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan perkembangan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
Ada 4 jenis pijakan yaitu:
· Pijakan lingkungan (penataan lingkungan main): dilakukan dengan menata alat dan bahan bermain yang akan digunakan sesuai rencana dan jadwal kegiatan yang telah disusun untuk memberikan gagasan kepada anak agar dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal.
· Pijakan sebelum bermain: merupakan kegiatan awal dimana guru memberikan gagasan sebelum anak melakukan kegiatan bermain di sentra.
· Pijakan saat bermain: dukungan yang diberikan guru secara individual kepada anak sesuai kebutuhan dan tahap perkembangan untuk meningkatkan pada tahap perkembangan selanjutnya.
· Pijakan setelah bermain (beres-beres dan recalling): merupakan kegiatan dimana guru memperkuat konsep yang telah diperoleh selama bermain.
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru untuk membelajarkan anak agar mencapai kompetensi yang ditetapkan. Metode pembelajaran yang bisa digunakan di TK antara lain sebagai berikut.
a. Metode bercerita
Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan penjelasan kepada anak secara lisan.
b. Metode bercakap-cakap
Metode bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak-anak dengan guru atau anak dengan anak.
Bercakap dapat dilaksanakan dalam bentuk :
· Bercakap-cakap bebas
· Bercakap-cakap menurut tema
· Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri.
Dalam bercakap-cakap bebas kegiatan tidak terikat pada tema, tetapi pada kemampuan yang diajarka. Bercakap-cakap menurut tema dilakukan berdasarkan tema tertentu. Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri menggunakan gambar seri sebagai bahan pembicaraan
c. Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak. Metode ini digunakan untuk:
· Mengetahui Pengetahuan dan pengalaman yang telah dimilikianak
· Memberi kesempatan anak untuk bertanya
· Mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat.
d. Metode Karyawisata
Metode karyawasita dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi objek-objek yang sesuai dengan tema.
e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau memperagakan seuatu cara atau suatu keterampilan. Tujuannya agar anak memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya mengupas buah, memotong rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup balon kemudian melepaskannya, menggosok gigi, mencuci tangan dan lain-lain.
f. Metode sosiodrama atau bermain peran
Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran. Misalnya bermain jual beli sayur mayor, bermain menolong anak yang jatuh, bermain menyayangi keluarga, dan lain-lain.
g. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada nak dimana anak memberi perlakuan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya, misalnya balon ditiup, warna dicampur, air dipanaskan, tanaman disirami atau tidak disirami dan lain-lain.
h. Metode Proyek
Metode proyek adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahan melalui berbagai kegiatan.
i. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru.